Tugas Manajemen Proyek dan Risiko
Ahmad Gumelar
20108134
2KB05
2KB05
Artikel Manajemen Proyek dan Risiko
Pembangunan Kereta Api Bawah Tanah (subway)
Pembangunan Kereta Api Bawah Tanah (subway)
Abstrak
Berkembangnya transportasi di dunia membuat indonesia tidak ingin ketinggalan.Karna tidak ingin tertinggal dengan negara lain indonesia berencana membuat kereta api bawah tanah (subway).Proyek subway yang menggunakan tenaga dorong listrik ini akan diajukan sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas yang kerap terjadi di Jakarta. Selain itu, untuk persimpangan jalan yang padat lalu lintasnya, akan dibangun terowongan (underpass) atau jembatan layang (fly over).
Kemacetan lalu lintas telah menjadi masalah klasik yang terjadi di Jakarta. Terus bertambahnya jumlah mobil dan motor tidak diimbangi dengan penambahan ruas jalan. Belum lagi permasalahan yang juga mendera sarana angkutan umum.oleh karena itu pemerintah Indonesia akan memberikan pelayanan lebih baik lagi yaitu khususnya bagi pengguna transportasi jalur darat, pemerintah akan membangun sebuah Kereta Api Bawah Tanah(subway).
Kereta api bawah tanah adalah kereta api yang berjalan di bawah permukaan tanah (subway). Kereta jenis ini dibangun dengan membangun terowongan-terowongan di bawah tanah sebagai jalur kereta api.
Pembangunan Kereta api bawah tanah ini diharapkan mampu membuat transportasi di indonesia khususnya di daerah propinsi DKI jakarta menjadi lebih maju dan membuat pengguna transportasi darat merasa lebih nyaman dan efisien dalam bertransportasi.
Manajemen Proyek
Kereta menggunakan teknologi yang menghubungkan antara kereta dengan sinyal. Jadi, hanya dengan menekan tombol saja, maka kereta akan otomatis berjalan tepat waktu dengan sendirinya. Untuk keberangkatan dan kedatangan pasti tepat waktu, karena sudah diatur. Selain itu, jika ada gangguan dari salah satu kereta di tengah jalan, maka semua kereta lainnya juga akan berhenti. Kereta ini aman karena sistemnya menggunakan standar keamanan Amerika dan Jepang.
Untuk pintu masuk dari stasiun menuju pintu kereta akan menggunakan kaca otomatis. Kaca ini akan terbuka jika ada kereta yang lewat. PT MRT Jakarta akan membangun 12 stasiun yang meliputi 4 stasiun kereta api bawah tanah dan 8 stasiun melayang.
Jika proyek Kereta Subway di Jakarta berhasil direalisasikan, maka Jakarta akan mempunyai beberapa stasiun yang dibangun dibawah tanah. Namun sebelum itu dapat direalisasi, perlu untuk kita cermati bahwa bangunan dibawah tanah bukanlah merupakan kultur dari bangsa Indonesia, sehingga sampai saat ini pengetahuan kita mengenai bangunan dibawah tanah beserta permasalahannya sangatlah minim. Permasalahan kualitas fisik bangunan seperti bentuk dan ukuran dinding, pondasi, atap, lantai serta material yang digunakan tentu tidak selalu sama dengan bangunan yang dibangun diatas tanah. Begitu juga dengan permasalahan kualitas udara, cahaya, suara dan sirkulasi penghuninya akan berbeda dengan bangunan diatas tanah.
Jenis/ Tipe Stasiun kereta bawah tanah.
1.Stasiun linear / Single Station
Yaitu stasiun yang mempunyai satu atau dua jalur yang sejajar. Stasiun ini cenderung berbentuk linear atau lurus. Hal ini karena jalur keretanya sederhana dan tidak mempunyai persilangan arah jalur. Sehingga pembagian zona maupun sirkulasi panumpangnya pun cenderung tidak serumit stasiun dengan pesimpangan arah jalur
2.Stasiun Intersection/ persimpangan
Yaitu stasiun yang mempunyai jalur persimpangan kereta. Stasiun ini mempunyai bentuk yang cenderung rumit dan tidak sederhana. Hal ini karena bentuk stasiun harus mengikuti posisi jalur keretanya sehingga secara keseluruhan bentuk stasiun ini dapat berbentuk bujur sangkar atau segi empat atau tak beraturan.
1.Sistem Open Technique atau Cut and Cover Technique
Sistem pembuatan stasiun ini dimulai dengan menggali tanah dari permukaan tanah menuju kedalaman tertentu yang telah direncanakan yang kemudian bagian permukaannya ditutup lagi dengan tanah. Dengan sistem ini posisi stasiun yang akan dibangun tidak dapat berada dibawah bangunan yang telah dibangun atau telah ada sebelumnya karena permukaan diatas stasiun yang akan dibangun harus kosong atau bangunan di permukaan harus dihancurkan terlebih dahulu didalam proses pembangunannya
2.Sistem Mining Technique atau pengeboran tanah.
Sistem pembuatan stasiun ini dimulai dengan menggali tanah dari permukaan tanah menuju kedalaman tertentu yang telah direncanakan yang kemudian dilanjutkan dengan pengeboran di bawah tanah sesuai dengan posisi jalur yang telah direncanakan.
Manajemen Risiko
Pada pembangunan transportasi ini juga dapat menimbulkan beberapa resiko. Resiko yang dapat ditimbulkan antara lain :
2.Masih terjadinya banjir besar di Jakarta dapat mengakibatkan tidak berfungsinya subway.
3.Sering terjadinya gempa bumi di indnesia yang dapat mengakibatkan jalur subway rusak bahkan dapat menimbulkan korban jiwa .
4.Pembangunan kereta api bawah tanah (subway) ini membutuhkan dana yang besar oleh karena itu jika benar subway ini terealisasi, pemerintah harus sungguh – sungguh melaksanakan pembangunan subway ini.
Proyek pembangunam Kereta api bawah tanah(subway) ini diharapkan dapat terealisasi dengan baik karna proyek ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menginginkan kenyamanan dan kemudahan bertransportasi,khususnya bagi pengguna jalur darat.
Referensi :
2.http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api
3.http://www.ristek.go.id
4.http://kidz.vivanews.com/news/read/20854 jakarta_akan_miliki_kereta_bawah_tanah