Ahmad Gumelar
20108134
2KB05
MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek.
Pemaparan mengenai definisi manajemen proyek, membawa kita pada suatu penegasan kesimpulan bahwa manajemen proyek merupakan fungsi yang dilaksanakan oleh manajer proyek. Manajemen proyek dengan demikian sangat berhubungan dengan usaha-usaha melalui orang lain yang ditujukan untuk mencapai sasaran tertentu dengan jalan mempergunakan sumber-sumber yang terlibat dalam pembuatan keputusan.
Pemaparan mengenai definisi manajemen proyek, membawa kita pada suatu penegasan kesimpulan bahwa manajemen proyek merupakan fungsi yang dilaksanakan oleh manajer proyek. Manajemen proyek dengan demikian sangat berhubungan dengan usaha-usaha melalui orang lain yang ditujukan untuk mencapai sasaran tertentu dengan jalan mempergunakan sumber-sumber yang terlibat dalam pembuatan keputusan.
Tampaknya hal yang sudah pasti berkenaan dengan manajemen proyek adalah bahwa manajemen proyek lebih dapat didefinisikan sebagai suatu proses, yakni sebagai suatu rangkaian tindakan, kegiatan, atau pekerjaan yang mengarah kepada beberapa sasaran tertentu
James A.F. Stoner (1982) mengklasifikasikan tingkatan manajemen (Level of Management) sebagai berikut :
1.By their level in organization.
2.By the range of organizational activities for which they are responsible.
Adakalanya tingkat manajemen diklasifikasikan atas :
1.Manajemen puncak.
2.Manajemen puncak-menengah.
3.Manajemen menengah.
4.Manajemen menengah operasional.
5.Manajemen operasional.
Fungsi-Fungsi Manajemen Proyek
1.Fungsi manajemen proyek mengacu pada fungsi manajemen secara umum. Sebagai pedoman dalam modul ini fungsi manajemen didasarkan pada pendapat George R. Terry. George R. Terry memberikan empat fungsi fundamental dari manajemen, yakni: (1). Planning; (2). Organizing; (3). Actuating; dan (4). Controlling.
2.Arti penting perencanaan proyek adalah karena perencanaan merupakan proses pemikiran kreatif dan penentuan secara matang mengenai hal-hal berkenaan dengan keputusan-keputusan proyek yang akan dilakukan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan proyek yang telah ditentukan sebelumnya.
3.Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen diperlukan terutama untuk menjawab pertanyaan apakah kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan proyek diartikan sebagai usaha menentukan apa yang sedang dilaksanakan dengan cara menilai hasil/prestasi yang dicapai dan kalau terdapat penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, maka segera diadakan usaha perbaikan, sehingga semua hasil/prestasi proyek yang dicapai sesuai dengan rencana.
Jenis atau bentuk pengawasan dapat dibedakan menurut :
1.Pengawasan menurut locus
Menurut lokusnya maka dibedakan antara pengawasan intern dan pengawasan ekstern. Pengawasan ekstern adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar organisasi.
2.Pengawasan menurut aktor.
Pengawasan dapat juga dibedakan menurut aktor atau siapa yang melaksanakan. Pertama, pengawasan oleh kelompok pemeriksa fungsional dan kedua pengawasan individual atau personal.
3.Pengawasan menurut bidang
Jenis atau bentuk pengawasan dapat dibedakan menurut bidang yang diawasi, misalnya : anggaran belanja (budgetary and non budgetary financial control), produksi, pembiayaan, kualitas, pemasaran dan sebagainya.
Klasifikasi dan Analisa Perencanaan Proyek
1.Perencanaan proyek ditinjau dari bidang proyek:
a. Perencanaan Waktu (Schedule).
b. Perencanaan Akurat.
c. Perencanaan Anggaran (Budget).
d. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Formasi).
e. Perencanaan Pengaturan Kerja (Standard Operating Procedure).
2.Perencanaan proyek ditinjau dari segi waktu:
a. Perencanaan Jangka Pendek.
b. Perencanaan Jangka Menengah.
3.Perencanaan jangka menengah ini dapat dibedakan lagi menjadi :
a. Rencana Jangka Menengah yang Kaku (Fixed Plan)
b. Rencana yang berkesinambungan (Rolling Plan)
4.Analisa Cara-Tujuan dapat dibuat dengan imajinasi untuk menunjukkan secara grafis seluruh unsur yang diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan suatu proyek dan mencakup pertimbangan mengenai "oleh siapa" dan "bila" kegiatan proyek harus dimulai. Hakikat dari penggunaan Analisa Cara-Tujuan tersebut adalah dengan menggunakan pertanyaan "mengapa" dari bawah ke atas dan "bagaimana" dari atas ke bawah.
Penjadwalan Proyek
Penjadwalan proyek merupakan salah satu aspek penting dari perencanaan, terutama hal ini dikarenakan penjadwalan lebih menitik beratkan pada pendeteksian tentang apa yang harus dilakukan, kapan dimulai dan kapan diharapkan akan selesai.
Langkah-langkah umum penjadwalan suatu proyek adalah, Pertama, tentukan tingkat kedetailan dari kegiatan proyek. Kedua, identifikasikan urutan logis dari aneka ragam tugas dan kegiatan yang akan dikerjakan. Ketiga, perkirakan lamanya waktu untuk setiap kegiatan. Keempat, buatlah penjadwalan dalam bentuk draf. Kelima, diskusikan penjadwalan draf tersebut dengan wakil dari unit-unit organisasi proyek. Keenam, kembangkan penjadwalan akhir yang lebih realistis atas dasar langkah-langkah sebelumnya. Ketujuh, adakan perubahan-perubahan serta perbaikan tentang hal-hal yang membutuhkan keputusan dan konsensus dari pihak lain.
Referensi :
1.http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek
2.http://pustaka.ut.ac.id/
0 komentar:
Post a Comment